Penerapan model ASSURE dalam RPP tematik

Penerapan Model ASSURE Dalam Rencana Pembelajaran Tematik SD kelas IV

 

 
ASSURE merupakan singkatan dari Analysis learner , State standar and objectives, Select technology, media, strategies and materials, Utilizetechnology, media and materials,Require learner partisipation,Evaluate. 

Model ASSURE adalah model pembelajaran yang dapat digunakan untuk jenis media yang tepat dalam proses pembelajaran. Model ini dikembangkan untuk menciptakan aktivitas pembelajaran yang efektif dan efisien, khususnya pada kegiatan pembelajaran yang menggunakan media dan teknologi. Model ini, berorentasi pada KBM. Strategi pembelajarannya melalui pemilihan dan pemanfaatan metode, media, bahan ajar, serta peran serta pembelajar di lingkungan belajar.Assure model di desain untuk membantu Guru dalam merancang rencana pembelajaran yang terintegrasi dan efektif dengan menggunakan teknologi dan Media dalam kelas.

   TAHAPAN TAHAPAN MODEL ASSURE

Tahapan tersebut menurut Smaldino merupakan penjabaran dari ASSURE Model, adalah sebagai berikut:
1.    ANALYZE LEARNER  (Analisis Pembelajar)
Tujuan utama dalam menganalisa termasuk pendidik dapat menemui kebutuhan belajar siswa yang urgen sehingga mereka mampu mendapatkan tingkatan pengetahuan dalam pembelajaran secara maksimal. Analisis pembelajar meliputi tiga faktor kunci dari diri pembelajar yang meliputi :
a)       General Characteristics (Karakteristik Umum)
Karakteristik umum siswa dapat ditemukan melalui variable yang konstan, seperti, jenis kelamin, umur, tingkat perkembangan, budaya dan faktor sosial ekonomi serta etnik. Semua variabel konstan tersebut, menjadi patokan dalam merumuskan strategi dan media yang tepat dalam menyampaikan bahan pelajaran.
b)     Specific Entry Competencies ( Mendiagnosis kemampuan awal pembelajar)
Penelitian yang terbaru menunjukkan bahwa pengetahuan awal siswa merupakan sebuah subyek patokan yang berpengaruh dalam bagaimana dan apa yang dapat mereka pelajari lebih banyak sesuai dengan perkembangan psikologi siswa (Smaldino dari Dick,carey& carey,2001). Hal ini akan memudahkan dalam merancang suatu pembelajaran agar penyamapain materi pelajaran dapat diserap dengan optimal oleh peserta didik sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.
c)      Learning Style (Gaya Belajar)
Gaya belajar yang dimiliki setiap pembelajar berbeda-beda dan mengantarkan peserta didik dalam pemaknaan pengetahuan termasuk di dalamnya interaksi dengan dan merespon dengan emosi ketertarikan terhadap pembelajaran. Terdapat tiga macam gaya belajar yang dimiliki peserta didik, yaitu: 1. Gaya belajar visual (melihat) yaitu dengan lebih banyak melihat seperti membaca 2. Gaya belajar audio (mendengarkan), yaitu belajar akan lebih bermakna oleh peserta didik jika pelajarannya tersebut didengarkan dengan serius, 3. Gaya belajar kinestetik (melakukan), yaitu pelajaran akan lebih mudah dipahami oleh peserta didik jika dia sudah mempraktekkan sendiri.

2. STATE STANDARDS AND OBJECTIVES (Menentukan Standard Dan Tujuan)
Tahap selanjutnya dalam ASSURE model adalah merumuskan tujuan dan standar. Dengan demikian diharapkan peserta didik dapat memperoleh suatu kemampuan dan kompetensi tertentu dari pembelajaran. Dalam merumuskan tujuan dan standar pembelajaran perlu memperhatikan dasar dari strategi, media dan pemilihan media yang tepat.
a)      Pentingnya Merumuskan Tujuan dan Standar dalam Pembelajaran
Dasar dalam penilaian pembelajaran ini menujukkan pengetahuan dan kompetensi seperti apa yang nantinya akan dikuasai oleh peserta didik. Selain itu juga menjadi dasar dalam pembelajaran siswa yang lebih bermakna. Sehingga sebelumnya peserta didik dapat mempersiapkan diri dalam partisipasi dan keaktifannya dalam pembelajaran.
Ada beberapa alasan mengapa tujuan perlu dirumuskan dalam merancang suatu program pembelajaran seperti yang dijelaskan oleh Wina Sanjaya (2008 : 122-123) berikut ini :
  1. Rumusan tujuan yang jelas dapat digunakan untuk mengevaluasi efektifitas keberhasilan proses pembelajaran.
  2. Tujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai pedoman dan panduan kegiatan belajar siswa
  3. Tujuan pembelajaran dapat membantu dalam mendesain sistem pembelajaran
  4. Tujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai kontrol dalam menentukan batas-batas dan kualitas pembelajaran.
b)     Tujuan Pembelajaran yang Berbasis ABCD
Menurut Smaldino,dkk.,setiap rumusan tujuan pembelajaran ini haruslah lengkap. Kejelasan dan kelengkapan ini sangat membantu dalam menentukan model belajar, pemanfaatan media dan sumber belajar berikut asesmen dalam KBM.  Rumusan baku ABCD tadi dijabarkan sebagai berikut:
  • A = audience
Pebelajar atau peserta didik dengan segala karakterisktiknya. Siapa pun peserta didik, apa pun latar belakangnya, jenjang belajarnya, serta kemampuan prasyaratnya sebaiknya jelas dan rinci.
  • B = behavior
Perilaku belajar yang dikembangkan dalam pembelajaran. Perlaku belajar mewakili kompetensi, tercermin dalam penggunaan kata kerja. Kata kerja yang digunakan biasanya kata kerja yang terukur dan dapat diamati.
  • C = conditions
Situasi kondisi atau lingkungan yang memungkinkan bagi pebelajar dapat belajar dengan baik. Penggunaan media dan metode serta sumber belajar menjadi bagian dari kondisi belajar ini. Kondisi ini sebenarnya menunjuk pada istilah strategi pembelajaran tertentu yang diterapkan selama proses belajar mengajar berlangsung.
  • D = degree
Persyaratan khusus atau kriteria yang dirumuskan sebagai dibaku sebagai bukti bahwa pencapaian tujuan pembelajaran dan proses belajar berhasil. Kriteria ini dapat dinyatakan dalam presentase benar (%), menggunakan kata-kata seperti tepat/benar, waktu yang harus dipenuhi, kelengkapan persyaratan yang dianggap dapat mengukur pencapaian kompetensi. Ada empat kategori pembelajaran.
1. Domain Kognitif
Domain kognitif, belajar melibatkan berbagai kemampuan intelektual yang dapat diklasifikasikan baik sebagai verbal / informasi visual atau sebagai ketrampilan intelektual.
2. Domain Afektif
Dalam domain afektif, pembelajaran melibatkan perasaan dan nilai-nilai.
3. Motor Domain Skill
Dalam domain ketrampilan motorik, pembelajaran melibatkan atletik, manual, dan ketrampilan seperti fisik.
4. Domain Interpersonal
Belajar melibatkan interaksi dengan orang-orang.
c)      Tujuan Pembelajaran dan Perbedaan Individu
Berkaitan dengan kemampuan individu dalam menuntaskan atau memahami sebuah materi yang diberikan. Individu yang tidak memiliki kesulitan belajar dengan yang memiliki kesulitan belajar pasti memiliki waktu ketuntasan terhadap materi yang berbeda. Untuk mengatasi hal tersebut, maka timbullah mastery learning (kecepatan dalam menuntaskan materi tergantung dengan kemampuan yang dimiliki tiap individu.
3.  SELECT STRATEGIES, TECHNOLOGY, MEDIA, AND MATERIALS (Memilih, Strategi, Teknologi, Media dan Bahan ajar)
Langkah selanjutnya dalam membuat pembelajaran yang efektif adalah mendukung pemblajaran dengan menggunakan teknologi dan media dalam sistematika pemilihan strategi, teknologi dan media dan bahan ajar.
a). Memilih Strategi Pembelajaran
Pemilihan strategi pembelajarn disesuaikan dengan standar dan tujuan pembelajaran. Selain itu juga memperhatikan gaya belajar dan motivasi siswa yang nantinya dapat mendukung pembelajaran. Strategi pembelajaran dapat mengandung ARCS model (Smaldino dari Keller,1987). ARCS model dapat membantu strategi mana yang dapat membangun  Attention  (perhatian) siswa, pembelajaran berhubungan yang Relevant dengan keutuhan dan tujuan, Convident , desain pembelajaran dapat membantu pemaknaan pengetahuan oleh siswa dan Satisfaction dari usaha belajar siswa.
Strategi pembelajaran dapat terlebih dahulu menentukan metode yang tepat. Beberapa metode yang dianjurkan untuk digunakan ialah (Dewi Salma Prawiradilaga, 2007):
  1. Belajar Berbasis Masalah (problem-based learning)
Metode belajar berbasis masalah melatih ketajaman pola pikir metakognitif, yakni kemampuan stratregis dalam memecahkan masalah.
  1. Belajar Proyek (project-based learning)
Belajar proyek adalah metode yang melatih kemampuan pebelajar untuk melaksanakan suatu kegiatan di lapangan. Proyek yang dikembangkan dapat pekerjaan atau kegiatan sebenarnya atau berupa simulasi kegiatan.
  1. Belajar Kolaboratif
Metode belajar kolaboratif ditekankan agar pebelajar mampu berlatih menjadi pimpinan dan membina koordinasi antar teman sekelasnya.
b) Memilih Teknologi dan Media yang sesuai dengan Bahan Ajar
Kata Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah dapat diartikan sebagai perantara atau pengantar. Menurut Lesle J.Brigges dalam Sanjaya (2008 : 204) menyatakan bahwa media adalah alat untuk perangsang bagi peserta didik dalam proses pembelajaran. Selanjutnya Rossi dan Breidle dalam Sanjaya (2008 : 204) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk tujuan pendidikan, seperti radio, televisi, buku, koran, majalah dan sebagainya. Sedangkan menurut Gerlach, media bukan hanya berupa alat atau bahan saja, tetapi hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat memperoleh pengetahuan. Media itu meliputi orang, bahan, peralatan atau kegiatan yang menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Bentuk media adalah bentuk fisik dimana sebuah pesan digabungkan dan ditampilkan. Bentuk media meliputi, sebagai contoh, diagram (gambar diam dan teks) slide ( gambar diam lewat proyektor) video (gambar bergerak dalam TV), dan multimedia komputer (grafik, teks, dan barang bergerak dalam TV) Setiap media itu mempunyai kekuatan dan batasan dalam bentuk tipe dari pesan yang bisa direkam dan ditampilkan. Memilih sebuah bentuk media bisa menjadi sebuah tugas yang kompleks-merujuk kepada cakupan yang luas dari media yang tersedia, keanekaragaman siswa dan banyak tujuan yang akan dicapai.
Memilih format media dan sumber belajar yang disesuaikan dengan pokok bahasan atau topik. Peran media pembelajaran menurut Smaldino
  • Memilih , Mengubah, dan Merancang Materi
  1. Memilih Materi yang tersedia
  • Melibatkan Spesialis Teknologi/Media
  • Menyurvei Panduan Referensi Sumber dan Media
  1. Mengubah Materi yang ada
  2. Merancang Materi Baru
4.  UTILIZE TECHNOLOGY, MEDIA AND MATERIALS (Menggunakan Teknologi, Media dan Bahan Ajar)
Sebelum memanfaatkan media dan bahan yang ada, sebaiknya  mengikuti langkah-langkah seperti dibawah ini,yaitu:
a).   Mengecek bahan (masih layak pakai atau tidak)
b).   Mempersiapkan bahan
c).   Mempersiapkan lingkungan belajar
d).   Mempersiapkan pembelajar
e).   Menyediakan pengalaman belajar (terpusat pada pengajar atau pembelajar)

  • Preview materi
Pendidik harus melihat dulu materi sebelum mennyampaikannya dalam kelas dan selama proses pembelajaran pendidik harus menentukan materi yang tepat untuk audiens dan memperhatikan tujuannya.
  • Siapkan bahan
Pendidik harus mengumpulkan semua materi dan media yang dibutuhkan pendidik dan peserta didik. Pendidik harus menentukan urutan materi dan penggunaan media. Pendidik harus menggunakan media terlebih dahulu untuk memastikan keadaan media.
  • Siapkan lingkungan
Pendidik harus mengatur fasilitas yang digunakan peserta didik dengan tepat dari materi dan media sesuai dengan lingkungan sekitar.
  • Peserta didik
Memberitahukan peserta didik tentang tujuan pembelajaran. Pendidik menjelaskan bagaimana cara agar peserta didik dapat memperoleh informasi dan cara mengevaluasi materinya.
  • Memberikan pengalaman belajar
Mengajar dan belajar harus menjadi pengalaman. Sebagai guru kita dapat memberikan pengalaman belajar seperti : presentasi di depan kelas dengan projector, demonstrasi, latihan, atau tutorial materi.
5      REQUIRE LEARNER PARCIPATION (Mengembangkan Partisipasi Peserta Didik)
Tujuan utama dari pembelajaran adalah adanya partisipasi siswa terhadap materi  dan media yang kita tampilkan. Seorang guru pada era teknologi sekarang dituntut untuk  memiliki pengalaman dan praktik menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi ketimbang sekedar memahami dan member informasi kepada siswa. Ini sejalan dengan gagasan konstruktivis bahwa belajar merupakan proses mental aktif yang dibangun berdasarkan pengalaman yang autentik, diman para siswa akan menerima umpan balik informative untuk mencapai tujuan mereka dalam belajar.
  1. 1.    Latihan Prnggunaan Teknologi
  • Teknologi sebagai Perkakas Teknologi
  • Teknologi sebagai Perangkat Komunikasi
  • Teknologi sebagi Perangkat Penelitian
    • · Teknologi sebagai Perangkat Penyelesaian Masalah dan Pengambilan Keputusan
    • Menggunakan Peranti Lunak Pendidikan
    • Menggunakan Media lainnya untuk Latihan
  1. 2.    Umpan Balik
  2. 6.    EVALUATE AND REVISE (Mengevaluasi dan Merevisi)
Penilaian dan perbaikan adalah aspek yang sangat mendasar untuk mengembangkan kualitas pembelajaran. Penilaian dan perbaikan dapat berdasarkan dua tahapan yaitu:
  1. Penilaian Hasil Belajar Siswa,
  • Penilaian Hasil Belajar Siswa yang Otentik,
  • Penilaian Hasil Belajar Portofolio
  • Penilaian Hasil Belajar yang Tradisional / Elektronik.
  1. Menilai dan Memperbaiki Strategi, teknologi dan Media
  2. Revisi Strategi, Teknologi, dan Media.
Ada beberapa fungsi dari evaluasi antara lain :
  1. Evaluasi merupakan alat yang penting sebagai umpan balik bagi siswa.
  2. Evaluasi merupakan alat yang penting untuk mengetahui bagaimana ketercapaian siswa dalam menguasai tujuan yang telah ditentukan.
  3. Evaluasi dapat memberikan informasi untuk mengembangkan program kurikulum.
  4. Informasi dari hasil evaluasi dapat digunakan siswa secara individual dalam mengambil keputusan.
  5. Evaluasi berguna untuk para pengembang kurikulum khususnya dalam menentukan tujuan khusus yang ingin dicapai
  6. Evaluasi berfungsi sebagai umpan balik untuk orang tua,guru,pengembang kurikulum,pengambil kebijakan .                                                                  A.   MANFAAT ASSURE MODEL DALAM PEMBELAJARAN
Model ASSURE dicetuskan oleh Heinich, dkk. Sejak tahun 1980-an, dan terus dikembangkan oleh Smaldino, dkk. Hingga sekarang (Dewi Salma Prawiradilaga, 2007). Satu hal yang perlu dicermati dari model ASSURE ini, walaupun berorientasi pada Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), model ini tidak menyebutkan strategi pembelajaran secara eksplisit. Strategi pembelajaran dikembangkan melalui pemilihan dan pemanfaatan metode, media, bahan ajar, serta peran serta peserta didik di kelas.
Model pembelajaran ASSURE sangat membantu dalam merancang program dengan menggunakan berbagai jenis media. Model ini menggunakan beberapa langkah, yaitu Analyze Learners, State Objectives, Select Methods, Media and Materials, Utilize Media and Materials, Require Learner Participation, dan Evaluate and Revise. Kesemua langkah itu berfokus untuk menekankan pengajaran kepada peserta didik dengan berbagai gaya belajar, dankonstruktivis belajar dimana peserta didik diwajibkan untuk berinteraksi dengan lingkungan mereka dan tidak secara pasif menerima informasi.
Secara sederhana manfaat dari model ASSURE Sederhana, relatif mudah untuk diterapkan.

  1. Karena sederhana, maka dapat dikembangkan sendiri oleh pengajar.
  2. Komponen KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) lengkap.
  3. Peserta didik dapat dilibatkan dalam persiapan untuk KBM.
Berikut contoh penerapan desain pembelajaran model ASSURE 


Rencana Pelaksanaan  Pembelajaran


Nama Sekolah             : SDN
Kelas/Semester            : IV/ I
Tema                          : Peduli Terhadap Makhluk Hidup
Sub Tema                    : Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku
Alokasi Waktu              : 5 JP (175 menit)



A.    Kompetensi Inti :

 1. Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya


2. MEmiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, pesuli dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya.


3. memahami pengetahuan faktua dengan cara mengamati      (mendengar, melihat, membaca) dan menaya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan tuhan dan kegiatannya dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,sekolah dna tempat bermain.


4. Menyajikan pengetahuan factual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia




B.     Kompetensi Dasar :

IPA
: 3.1 Menjelaskan bentuk luar tubuh hewan dan tumbuhan serta fungsinya
 4.1 Menuliskan Hasil Pengamatan tentang bentuk luar hewan dan    tumbuhan seta fungsinya


IPS
: 3.5 memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam,social, budaya dan ekonomi
 4.5 Menceritakan manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, social, budaya dan ekonomi 


PPKn
:3.2 Memahami hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari dirumah, sekolah dan masyarakat
4.2 Melaksanakan kewajiban sebagai warga di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat


B. Ind
3.1 Mengagali informasi teks dan laporan hasil pengamatan tentang gaya, gerak, energy panas, bunyi dan cahaya dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosa kata baku
4.1 Mengamati, mengolah dan menyajikan teks laporan hasil pengamatan tentang tentang gaya, gerak, energy panas, bunyi dan cahaya dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosa kata baku





C.     Indikator


1.  Menuliskan dan mempresentasikan hasil pengamatan tentang bentuk luar tumbuhan dan fungsinya



2. Menjelaskan hubungan antara hewan dengan tumbuhan dan manusia dengan tumbuhan
3. Memberikan contoh kewajiban sebagai warga terhadap tumbuhan dan hewan setelah berdiskusi



4.      Menggali informasi hasil pengamatan




D.    Tujuan Pembelajaran
1.      Setelah melakukan pengamatan, siswa mampu menuliskan dan mempresentasikan  hasil pengamatan tentang bentuk luar dari tumbuhan dan fungsinya dengan benar

2.      Setelah membaca dan berdiskusi tentang laporan hasil pengamatan, siswa mampu menggali informasi dari teks hasil laporan pengamatan lebih mendalam
3.      Setelah mengamati gambar dan membaca teks, siswa mampu menjelaskan hubungan antara hewan dengan tumbuhan dan manusia dengan tumbuhan
4.      Setelah berdiskusi, siswa mampu memberikan contoh kewajiban sebagai warga terhadap hewan dan tumbuhan sebanyak-banyaknya

E.     Alat yang digunakan :
1.      Kamera digital
2.      Komputer
3.      Printer
4.      Lembaran pengamatan
5.      Alat tulis

F.      Media :
1.      Tumbuhan disekitar sekolah
2.      Buku siswa

G.    Strategi Pembelajaran
            Kooperatif Learning

 H.    Metode :
1.      Discovery
2.      Diskusi
3.   Tanya Jawab

I.       Langkah Pembelajaran

Kegiatan
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Alokasi Waktu menit
Awal
Guru melakukan apersepsi tentang pelajaran yang terdahulu
Siswa mendengarkan penjelasan guru
10

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan hari ini
Siswa mendengarkan penjelasan guru
15
Inti
Guru  membagi siswa dalam kelompok
Siswa membagi diri dalam 3 kelompok
         10

Guru membimbing siswa dalam melakukan pengamatan
Siswa melakukan pengamatan di halaman sekolah
40

Guru membinbing dan memfasilatasi siswa dalam melakukan persiapan presentasi
Siswa melakukan persiapan untuk presentasi laporan hasil pengamatan
30

Guru memberikan penguatan terhadap hasil laporan siswa
Siswa melakukan presentasi perkelompok
50

Guru memfasilitasidan membimbing siswa dalam diskusi
Siswa melakukan diskusi/tanya jawab dengan berdasarkan hasil presentasi kelompok yang tampil
Penutup
Guru memberikan tugas yang terdapat pada buku siswa
Siswa mengerjakan tugas yang terdapat pada buku siswa
10

Guru memberikan penguatan terhadap jawaban siswa
Siswa berdiskusi tentang jawaban pada tugas yang telah dikerjakan pada buku siswa
10

Guru menyampaikan kesimpulan dari pembelajaran hari ini
Siswa mendengarkan guru tentang kesimpulan pembelajaran hari ini
10

            J.    Penilaian
1.      Hasil pengamatan tentang bentuk luar tumbuhan dinilai dengan daftar periksa (IPA)

No
Kriteria
Ya
Tidak
1
Siswa mampu menggambarkan dan menuliskan sedikitnya 3 ciri-ciri daun


2
Siswa mampu menggambarkan dna menuliskna sedikitnya 3 ciri-ciri bunga


3
Siswa mampu menggambarkan dna menuliskna sedikitnya 3 ciri-ciri akar


4
Siswa mampu menuliskan deskripsi tentang daun/bunga/akar berdasarkan bentuk, warna, ukuran dna tekstur



2.      Diskusi untuk menggali informasi laporan hasil pengamatan dinilai dengan rubric diskusi (Bahasa Indonesia)

Rubric Diskusi
Kiteria
Bagus sekali
Cukup bagus
Perlu berlatih lagi
Mendengarkan
Selalu mendengarkan teman yang sedang berbicara (2)
Mendengarkan teman yang sedang berbicara namun sesekali masih perlu diingatkan (1,5)
Masih perlu diingatkan untuk mendengarkan teman yang sedang berbicara (1)
Komunikasi non verbal (kontak mata, bahasa tubuh, postur, ekspresi wajah & suara)
Merespon dan menerapkan komunikasi non verbal dengan tepat. (3)
Merespon dengan tepat terhadap komunikasi non verbal yang ditunjukan teman (2)
Membutuhkan bantuan dalam memahami bentuk komunikasi non verbal yang ditunjukan teman (1)
Partisipasi (menyampaikan ide, perasaan, pikiran)
Isi pembicaraan menginspirasi teman. Selalu mendukung dna memimpin lainnya saat diskusi (3)
Berbicara dan menerangkan secara rinci, merespon seseuai dnegan topic (2)
Jarang berbicara selama proses diskusi berlangsung (1)

Penilaian = nilai kriteria 1 +nilai kriteria 2 +nilai kriteria 3 /skor maximal x 10
Skor max = 8

3.      Hubungan manusia,hewan dan tumbuhan dinilai dengan daftara periksa (IPS)

No
Kriteria
Ya
Tidak
1
Siswa mampu menuliskan hubungan antara manusia lebah dan bunga


2
Siswa mampu menuliskan manfaat yang diperoleh dari lebah


3
Siswa mampu menuliskan manfaat yang diperoleh dari bunga


4
Siswa mampu menuliskan manfaat yang diperoleh manusia



4.      Kewajiban sebagai warga terhadap tumbuhan dinilai dengan daftar periksa (PPKn)

No
Criteria
Ya
Tidak
1
Siswa mampu memberikan sedikitnya 2 contoh kewajiban mereka terhadap hewan dengan benar


2
Siswa mampu memberikan sedikitnya 2 contoh kewajiban mereka terhadap tumbuhan dengan benar


3
Siswa mampu menggambarkan dna menuliskna sedikitnya 3 ciri-ciri akar


4
Siswa mampu menuliskan deskripsi tentang daun/bunga/akar berdasarkan bentuk, warna, ukuran dna tekstur





Penerapan Model ASSURE Dalam Rencana Pembelajaran

1.      Analysis Learner
a.       General Chateristics
Siswa pada kelas IV SD yang berusia sekitar 10-12 tahun, dalam tahapan operasional kongrit menurut teori perkembangan kognitif yang dikemukakan Piaget, dimana dalam tahap ini anak akan dapat mengurutkan, mengklasifikasikan, serta penghilangan egosentrisme (memandang dalam sudut pandang orang lain). Dengan mengunakan cooperatif learning dengan metode discovery dan diskusi dianggap sesuai untuk perkembangan kognitif mereka.

b.      Learning Styles
Sebagian besar siswa pada kelas ini memiliki gaya belajar visual dan kinestetik. Dimana ini terlihat dari pengamatan guru dalam pembelajaran sebelumnya

c.       Entry Competency
Pada pembelajaran sebelumnya siswa telah belajar tentang hewan dan tumbuhan, namun siswa masih kesulitan terhadap penanaman konsep dari suatu bentuk morfologi bagian dari tumbuhan. Contohnya semua daun itu berbentuk oval, padahal tidak semua daun berbentuk oval.

2.      State Standars and Objectives
Ini telah dijelaskan secara rinci dalam kurikulum 2013 dalam bentuk kompetensi inti, kompetensi dasar, indicator dan tujuan pembelajaran.

3.      Select Strategies, Technologies, Medias and Materials
a.       Select Strategies
Strategi yang dipada pada pembelajaran ini adalah menggunakancooperative learningdengan metode Learning Together dimana tiap kelompok menghasilkan sebuah produk berupa media presentasi berupa gambar. Pada metode ini tidak ada kompetisi baik antar kelompok maupun antar anggota dalam kelompok. Jumlah anggota kelas adalah 30 siswa. Anggota kelas akan dibagi dalam 3 kategori yaitu daun, bunga dan akar. Setiap kategori terdapat 2 kelompok dengan jumlah masing-masing anggota kelompok adalah 5 orang. Dalam mempresentasikan hasil pengamatan tiap kelompok diberi waktu ±6 menit.

b.      Select Technologies
Teknologi yang dipilih pada pembelajaran ini adalah kamera digital, computer dan printer. Walaupun siswa memiliki keterbatasan dalam menggunakan alat-alat ini, guru berusaha mengintegrasikan teknologi ICT dan melibatkan siswa secara langsung dalam penggunaannya. Dalam melakukan pengamatan siswa diminta untuk memfoto objek pengamatan dengan menggunakan kamera digital, lalu guru akan mentrasfer foto tersebut dan membimbing siswa untuk mencetak sendiri foto yang telah mereka ambil.

c.       Select Medias
Media yang digunakan pada pembelajaran ini adalah buku siswa dimana materi ajar telah terdapat didalamnya serta gambar hasil pengamatan tiap kelompok yang akan dipresentasikan. Hasil cetakan gambar dipilih untuk presentasi karena siswa belum mampu menggunakan softwere presentasi.

d.      Select Materials
Materi ajar telah tersedia pada buku siswa yang telah dimiliki oleh masing-masing siswa.

4.      Utilize Technology, Medias and Materials
a.       Utilize Technology
Teknologi yang gunakan adalah camera digital, computer dan printer. Karena kamera, computer dan printer yang bisa digunakan hanya satu, maka dalam penggunaanya masing-masing kelompok harus bergantian menggunakannya. Sebelum menggunakan alat, guru melakukan persiapan apakah alat yang akan digunakan tidak ada masalah sehingga dalam pemebelajaran alat siap dipakai dan tidka mengahabiskan banyak waktu.

b.      Utilize Media
Dalam menggunakan media gambar sebagai media presentasi, dalam kegiatan persiapan presentasi, guru membimbing siswa bagaimana cara menggunakan gambar untuk mempresentasikan hasil pengamatan mereka.

5.      Require Leaner Partisipation
Dalam pembelajaran ini siswa dilibatkan dalam menentukan sendiri objek pengamatan mereka, menggunakan sendiri kamera digital dan mencetak sendiri gambar yang akan mereka presentasikan. Selain keterlibatan dalam kegiatan praktek, siswa juga terlibat dalam tanya jawab dan diskusi.

6.      Evaluate
Dalam pembelajaran ini, guru mengevaluasi hasil belajar siswa dan pelaksanaan pemebelajaran hari ini. Untuk hasil belajar, guru menggunakan lembar pengamat dan rubric untuk diskusi. Penilaian dilakukan secara individual dan kelompok. Secara individual, skore didapatkan dari tugas individu yang telah dikerjakan, dan partisipasi serta kontribusi individu dalam kelompok. Sedangkan penilaian kelompok diberikan melalui penghargaan(reward). 
Untuk mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran, guru mencocokan kembali dengan rencana yang telah dibuat, apakah sesuai dengan alokasi waktu, strategi yang digunakan sudah tepat atau apakah media yang digunakan telah sesuai. Dengan evaluasi ini, guru bisa merevisi RPP yang telah dijalankan sebagai referensi untuk pembelajaran yang akan datang.

Komentar

  1. Menurut saya blog anda sudah sangat bermanfaat. Tapi apakah model ini bisa lebih memudahkan guru dalam mencapai tujuan pembelajaran? Terimakasih :)

    BalasHapus
  2. menurut anda model ASSURE lebih cocok diterapkan di kelas rendah atau tinggi? dan bagaimana cara mengatasi jika dengan menggunakan model ASSURE tujuan pembelajaran tidak tercapai? Trimakasih

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  4. menurut saya blog anda sudah lengkap, tetapi saya ingin bertanya apakah manfaat model ASSURE itu bagi pembelajaran anak SD ? terimaksih;) >_<

    BalasHapus
  5. Kenapa anda memilih model ASSURE?

    BalasHapus
  6. Terimakasih kakak blognya sangat membantu saya:)

    BalasHapus
  7. Terimakasi postingannya sangat membantu, apakah model ini cocok diterapkan terapkan di semua kelas sekolahan dasar?

    BalasHapus
  8. Alasan anda kenapa memilih model ini? Apakan anda lebih menyukai model ini ketimbang model yg lain?

    BalasHapus
  9. terima kasih informasinya sangat membantu mampir ke blog saya yuk

    BalasHapus
  10. Adakah kendala dalam pembuatan rpp dalam model assure ini?
    Bagaimana cara mengatasinya?

    BalasHapus
  11. izin copas pak. terimakasih sangat membantu :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengembangan pkn

Pendidikan